PENEGUHAN NIKAH MASAL
Sebanyak 7 pasang yang telah menikah secara kekeluargaan dan adat, pada hari Sabtu 28 Maret 2015 lalu hadir untuk menerima peneguhan nikah. Sejak pukul 12 siang, beberapa peserta telah datang untuk di 'make-up' oleh kru dari pekerja yang bersedia membantu merias wajah mereka dengan cuma-cuma, tetapi tentu saja dengan hasil yang terbaik. Beberapa pasang pengantin juga telah hadir dan mengikuti Pencatatan Sipil Negara pada pukul 2 siang. Mereka memang telah mempersiapkan untuk menuntaskan apa yang seharusnya mereka lakukan pada saat mereka menikah dulu namun tidak dapat dilakukan karena satu dan lain hal. Sebanyak 4 pasang akhirnya menerima pengakuan dari negara.
Pukul tiga sore, ibadah peneguhan pernikahan pun dilaksanakan. Layaknya pengantin baru, mereka memasuki ruangan dengan diiringi tarian dari Tambourine. Pujian yang semarak bagi Tuhan juga diangkat sebagai persembahan di dalam ibadah tersebut. Para jemaat yang sebagian besar juga keluarga dari para pengantin ini ikut meramaikan acara yang indah tersebut.
Pdt. Loa Njoek Tjhing membagikan firman Tuhan yang menekankan betapa pentingnya kesatuan dan melibatkan Tuhan di dalam pernikahan mereka. Kemudian acara dilanjutkan dengan pengucapan janji pernikahan oleh masing-masing pasangan yang dipandu oleh Bp. Sugi dan Ibu Lucy. Nampak dari mereka begitu khidmat saat bibir mereka mengucapkan kata-kata janji untuk setia sampai akhir hayat. Lalu mereka diperkenankan untuk memasangkan cincin di jari manis pasangan mereka yang telah menemani tahun-tahun yang telah terlewat bersama.
Setelah acara selesai, pesta kecil berlanjut di sebuah Restaurant di daerah kota. Di tempat ini, para pasangan bersama-sama menikmati keindahan makan berdua seperti dulu. Bahkan Sdr. Erlangga dan Sdri. Anggi memberikan kejutan, yakni mengadakan acara suap-suapan kue. Hmm... Sambil tertawa dengan sukacita, mereka pun melakukannya dengan sungguh-sungguh.
Doa kami, kiranya pernikahan Bapak Ibu diberkati oleh Tuhan Yesus. Amin.