KETIKA PONDOK DAUD DIPULIHKAN
- danielpribadi
- Jan 28, 2015
- 3 min read

Sepanjang sejarah kerajaan di Israel, adalah raja Daud yang paling dikenal sebagai raja pada masa itu yang sering menyanyikan lagu pujian dan penyembahan kepada Tuhan Allah. Raja Daud, sejak ia muda, seolah tidak pernah lepas dari kecapi dan rebana, bukan hanya sekedar sebagai teman di kala ia sedang bekerja menjaga kawanan domba ayahnya di padang rumput, tetapi juga sebagai alat untuk dia melantunkan pujian dan penyembahan kepada Tuhan. Oleh karena itu, Tuhan sangat terkesan dengan Daud yang memberikan hatinya yang menyembah dengan kesungguhan. Daud sangat mengerti apa keinginan hati Rajanya, yaitu Tuhan Semesta Alam, dan ia menjadi sangat akrab dengan Tuhan. Daud menjadi seorang raja Israel yang tidak mengenal rasa malu ketika ia sangat bersukacita dan ia merayakannya dengan menari di hadapan Tuhan seperti seorang yang gila. Dan kemanapun Daud pergi, tak pernah tak keluar pujian dan pengagungan kepada Tuhan dari bibirnya. Inilah yang Tuhan ingin kita lakukan seperti Daud. Bukan sebagai seorang raja atas suatu bangsa, tetapi menjadi penyembah-penyembah yang penuh kesungguhan. MEMBANGUN KEMBALI PONDOK DAUD “Kemudian Aku akan kembali dan membangunkan kembali pondok Daud yang telah roboh, dan reruntuhannya akan Kubangun kembali dan akan Kuteguhkan, supaya semua orang lain mencari Tuhan dan segala bangsa yang tidak mengenal Tuhan, yang Kusebut milik-Ku demikianlah irman Tuhan yang melakukan semuanya ini,…” (Kisah Para Rasul 15:16-17) Di Israel dikenal dengan tiga Tabernakel (Kemah/pondok), yaitu Musa, Daud, dan Salomo. Tabernakel Salomo adalah yang paling megah, sedangkan Tabernakel Musa memiliki ciri khas keteraturan ibadah. Tabernakel/Kemah/Pondok Daud sebenarnya hanyalah berbentuk sebuah kemah sederhana yang di dalamnya ada Tabut Allah. Tabut Allah adalah bayang-bayang kehadiran Allah, dan bila Allah hadir maka perkara-perkara dahsyat terjadi. Jika bangsa Israel membawa Tabut Allah ketika pergi berperang, maka mereka pasti menang. Pernah sekali Israel kalah dalam peperangan, yaitu pada jaman imam Eli, karena mereka mengangkat Tabut Allah tidak dengan kekudusan. Menghadirkan Tabut Allah menjadi program pertama dan yang terutama bagi Daud. Setelah itu dibangunlah Kemah Daud (Pondok Daud), tempat Daud mengalami perjumpaan dengan Tuhan tiap hari. Di situ pula Daud menyembah Tuhan dengan penuh gairah dan menanggalkan reputasinya. Tuhan terkesan dengan pujian dan penyembahan yang bergairah di Pondok Daud. Karena itulah, selama hampir empat puluh tahun Daud memerintah Israel, ia tidak pernah kalah dalam peperangan. Tuhan terkesan dengan Daud karena gairah Daud yang terus membara merindukan Tuhan. Daud memuji, melompat, menari karena rasa cintanya pada Tuhan. Tuhan ingin memulihkan Pondok Daud agar supaya kita semua menghadirkan kembali KerajaanNya di tengah-tengah kita lewat pujian dan penyembahan yang dinaikkan setiap saat. KEMURAHAN ZAMAN ANUGERAH Tidak ada satu orangpun pada zaman dulu yang dapat menghadap Tuhan seenaknya tanpa mengikuti aturan yang mengharuskan membawa korban persembahan ini dan itu kepada Allah. Tidak ada seorang pun yang bisa datang dan berbicara kepada Tuhan kapan pun mereka inginkan. Tidak ada! Semua terbatas. Bersyukurlah bahwa pada hari ini, di zaman anugerah ini, Anda dan saya berkenan datang kepada Tuhan di manapun dan kapanpun. Tidak terbatasi oleh ruang dan waktu. Oleh karena itu, mari bersama membangun kembali pondok Daud di dalam hidup kita. Di dalam gereja, kota, dan bangsa kita. Biarkan Tuhan memulihkan hati kita, dan kita pun mendirikan kembali mezbah penyembahan kepada Tuhan. Mungkin sudah lama tidak ada doa di dalam keluarga kita, atau di kantor, atau di manapun kita berada. Bahkan pujian dan penyembahan pun entah kapan terakhir kali kita naikkan dengan kesungguhan. Tuhan sangat menginginkan doa, pujian, dan penyembahan kita. Dia merindukan ada pujian yang diagungkan dari bibir orang-orang tebusanNya, orang-orang yang dicintai dan mencintaiNya. Pujian, bukan hanya saat Anda datang beribadah di kebaktian ataupun doa saja, melainkan dinaikkan dari hati kita yang terdalam sebagai rasa cinta kita kepada Tuhan setiap saat, dan bukan hanya pada saat kita membutuhkan pertolonganNya saja. Tidak ada satupun yang mampu menahan kuasa dari doa, pujian, dan penyembahan anak-anak Tuhan yang dibenarkan. Dan ketika itu dinaikkan dan Pondok Daud didirikan kembali, maka kita akan melihat kegerakan yang Tuhan lakukan pada gereja kita, pada keluarga kita, bahkan kepada bangsa kita. Semua orang akan datang kepada Tuhan dengan sorak sorai, mencariNya, dan segala bangsa menjadi milik Tuhan. Berdoalah tanpa lelah, setia, dan konsisten.
Comments