KONSER DOA YANG LUAR BIASA
Pukul 6 lebih 45 menit, ruangan ibadah GSJA Bandengan Selatan mulai dipenuhi jemaat yang sebagian besar adalah pelayan Tuhan. Ada yang berbeda dengan ibadah KompaK (Komitmen Pekerja Kristus) kali ini, selain jemaat umum yang juga diperbolehkan hadir karena bertepatan dengan acara Konser Doa, penempatan kursi pun dibuat khusus. Tidak seperti ibadah biasa, kali ini jemaat yang muda diminta untuk duduk di atas karpet, sementara yang berusia lanjut disediakan kursi yang terbatas.
Pukul 7 tepat, Bpk. Arnold Pribadi membuka doa dan memulai penyembahan dengan sebuah lagu. Hadirat Tuhan sangat terasa di dalam ruangan. Yang hadir pun semakin banyak bertambah dan memenuhi semua tempat, sekitar 350 orang yang hadir. Atmosfir pun semakin naik, seolah ikut merespon doa dan teriakan dari jemaat yang terlihat antusias dengan rasa lapar dan haus akan Tuhan. Worship Leader, Singers, pemain musik pun ikut terbawa arus penyembahan yang dahsyat selama hampir satu jam lamanya. Tangisan, lengkingan jiwa, berbaur dengan musik yang indah.
DI pertengahan acara, firman Tuhan juga disampaikan oleh Pdt. Daniel Pribadi yang menjelaskan betapa doa-doa setiap orang percaya itu berkuasa untuk melepaskan ikatan dan berhala dalam hidup kita. Bahwa juga, di dalam diri setiap orang yang berdoa dan memiliki hubungan yang kuat dengan Tuhan dilingkupi dengan api Roh Kudus yang akan menjaga dan memagari mereka. Ada beberapa kesaksian juga dari rekan-rekan yang mengalami perubahan sejak mereka mengikuti Menara Doa. Puji Tuhan! Api doa mulai terasa.
Sebelum acara Konser Doa ini berakhir, Pdt. Cecilia mengajak semua pekerja yang terlibat dan berkomitmen untuk mengikuti Menara Doa untuk bersama-sama membaca Deklarasi yang intinya menyatakan untuk tetap menjaga api di dalam hidup masing-masing.
Api yang sudah menyala, tetap dijaga! Halleluyah!
Apa pendapat mereka yang hadir?
"Luar biasaaaa!!! Merasa banget apinya Tuhan turun membanjiri setiap yang datang. Hadirat dan kuasa Tuhan benar-benar nyata di konser Doa malam ini!" (Nicke Paramita - Tambourine Member)
"Semalam is good.. i rasakan jika hal ini dibangun terus & dijaga, maka tidak ada lagi penderitaan/kesesakan, yang ada adalah kesukaan besar, kelimpahan, kesembuhan, dan satu hal lagi, i sudah lama merindukan doa yang bergemuruh seperti ombak menerpa batu (doa yang menerobos dengan kesehatian...wow)" (Loly - Penjaga Doa)
"Rasanya 2 jam itu kurang banget, baru duduk denger firman Tuhan, tiba-tiba udah waktunya pulang lagi. Bener-bener rindu banget di pelataran Tuhan" (Charlie Sadewo - Pekerja BYS)
"Entah apa namanya, penglihatan atau de javu tapi saya pernah dengan jelas melihat Arnold bersama tiga orang di belakangnya seperti sedang memimpin sebuah acara. Saya tidak tahu siapa tiga orang di belakangnya. Tetapi semalam, sewaktu saya melihat Arnold berdiri memimpin penyembahan dan ada 3 orang dibelakangnya (Pdt. Daniel Pribadi, Pdt. Cecilia, dan Jimmy), saya baru 'ngeh' kalau 3 orang itu adalah mereka. Apapun itu sebutannya, saya cuma percaya bahwa ini memang waktunya. Jujur, saya sempat gak mood sebelum ibadah itu. Tapi saat lagu-lagu pertama dinyanyikan, saya merasa seperti ditarik. Dan saya merasakan hadirat Tuhan begitu... dalam dan dahsyat! Saya gak pernah merasakan hal seperti itu sebelumnya" (Yan Putra - BIC)